Pasraman Vidya Sthana adalah Lembaga Pendidikan non-formal Hindu yang berada di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Sekolah non-formal ini merupakan hasil keresahan anak muda terhadap pesatnya perkembangan jaman.
Berdirinya Pasraman Vidya Sthana adalah inisiasi sekelompok anak muda yang berempati kepada anak-anak yang tidak mendapatkan Pendidikan keterampilan Bahasa Inggris yang cukup.
Ide untuk mendirikan Pasraman sebagai sekolah non-formal ini dimulai oleh I Putu Alit Arsana kerap disapa Alit seorang pemuda yang baru saja lulus kuliah. Alit mengatakan ide untuk mendirikan pasraman berawal dari wawancara kerja yang menggunakan Bahasa Inggris.
“Bulan Agustus tahun 2022 saya mendapatkan undangan wawancara kerja di sebuah perusahaan yang cukup ternama, wawancara saya ikuti dan seluruh prosesnya menggunakan Bahasa inggris, setelah wawancara selesai saya kemudian kepikiran dengan adik-adik yang ada di sekitar rumah yang saya tau mereka tidak mendapatkan Pendidikan Bahasa inggris yang cukup baik dari SD hingga SMA” kata Alit.
Atas dasar itu kemudian Alit bersama beberapa temannya berkomitmen untuk kemudian mendirikan sekolah non-formal bernama Pasraman Vidya Sthana.
Pasraman Vidya Sthana akan menyentuh umur satu tahun pertama pada tanggal 18 September 2023 ini telah memiliki siswa-siswi atau Brahmacari sebanyak 35 orang dengan latar Pendidikan yang beragam, mulai dari belum sekolah, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Alit menjelaskan pelajaran yang diberikan kepada anak didik (Brahmacari) mengacu pada Peraturan Menteri Agama No. 56 Tentang Pendidikan Keagamaan Hindu.
“untuk kurikulum mata pelajaran yang diajarkan kami mengacu pada PMA No. 56 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu seperti Agama Hindu, Yoga, kemudian Aksara Bali, Tari Bali. Namun kami menambahkan ekstra Bahasa Inggris karena memang pada dasarnya spirit berdirinya pasraman ini adalah untuk memberikan bekal keterampilan Bahasa inggris kepada adik-adik kita, mengingat Bahasa inggris merupakan keterampilan yang harus dikuasai di masa depan,” tuturnya.

Dalam perjalanan mendirikan pasraman, Alit tidak selalu menemui jalan yang mulus, banyak kendala yang ditemui.
“setiap usaha tidak lepas dari kendala, adapun kendala yang kami temui cukup banyak dalam mendirikan pasraman ini, diantaranya kendala di keuangan. Kami memfasilitasi setiap brahmacari yang belajar di Pasraman, mulai dari alat tulis, hingga makanan ringan setelah selesai belajar. Kendala lainnya adalah belum familiarnya pasraman di daerah kami, sehingga banyak orang tua enggan untuk menyuruh anaknya belajar di pasraman, padahal gratis tidak dipungut biaya sepeserpun,” ucapnya.
Saat ditanya legalitas, Alit menjawab bahwa Pasraman Vidya Sthana lembaga yang ia pimpin saat ini bernaung di bawah Yayasan, saat ini hanya mengantongi surat Rekomendasi dari Pemerintah Desa Suranadi dan surat rekomendasi dari PHDI Kabupaten Lombok Barat, kendati demikian Pasraman Vidya Sthana telah diresmikan oleh Bupati Lombok Barat pada 7 Mei 2023 yang lalu.
“secara legalitas saat ini kami bernaung dibawah Yayasan Bhumi Amerta Sari, kami mengantongi surat rekomendasi dari Pemdes Desa Suranadi dan PHDI Lombok Barat yang nantinya ini akan kami jadikan dasar untuk mengajukan tanda daftar kepada Kementerian Agama Republik Indonesia khususnya kepada Ditjen Bimas Hindu di Jakarta.” Ungkapnya.

Pasraman ini belum genap berumur satu tahun, tetapi berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari keberadaan pasraman yang telah memiliki bagunan permanen sendiri sebagai tempat belajar-mengajar. Alit menuturkan Gedung tempat belajar merupakan hasil jerih payah ngayah bersama semua teman-temannya.
“awalnya tempat kami melaksanakan proses belajar mengajar ini memiliki luas hanya 20 meter persegi, dengan beralaskan tikar seadanya, beratap terpal yang ditopang dengan tiang bambu yang dibangun dengan gotong-royong uang maupun tenaga untuk membangun tempat belajar. Setelah berdiri lebih dari satu bulan, tempat belajar adek-adek kami ambruk dihantam badai. Pada akhirnya ada seorang donatur yang memberikan bantuan berupa Gedung sebagai tempat kami belajar, hingga saat ini kami memiliki tempat belajar yang cukup baik,” kata Alit yang juga sebagai Ketua Pasraman Vidya Sthana.

Saat ditanya, apa rencana kedepan untuk Pasraman Vidya Sthana, Alit menjawab bahwa Pasraman Vidya Sthana akan menyediakan fasilitas perpustakaan hingga lab komputer sebagai penunjang proses belajar di Pasraman.
“rencana kami kedepan adalah menyediakan perpustakaan dan lab komputer untuk Brahmacari di pasraman, ruangan untuk dijadikan perpustakaan dan lab komputer sudah ada, tinggal kita eksekusi untuk pengadaan hal-hal yang diperlukan. Rencana kami kedepan dengan adanya perpustakaan dan lab Komputer ini di pasraman akan menjadi fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh brahmacari untuk mendukung Pendidikan formal mereka. Kami menyadari seluruh siswa atau brahmacari kami tidak ada yang memiliki komputer atau laptop, mengingat perkembangan zaman yang begitu pesat kita berada di era 4.0, hampir semua pekerjaan diselesaikan dengan komputer. Jadi keterampilan mengoperasikan komputer ini penting untuk di kuasai, jadi tidak hanya pengetahuan agama saja yang adik-adik kami kuasai namun juga ada keterampilan yang mereka kuasai sebagai bekal untuk mereka di masa depan.” Pungkasnya.