Berita

Pemuda Didorong Berpartisipasi dalam Memutus Rantai Radikalisme 

Dalam rangka memutus mata rantai beragam isu intoleransi dan radikalisme di era digital. Pemuda dan mahasiswa didorong untuk kritis dalam merespon pihak atau oknum yang intens menarasikan suatu ideologi tertentu. Para pemuda diharapkan bisa menjadi agen perubahan di tengah keberagaman di Indonesia.

“Pada prinsipnya sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa,” kata Anggota DPR RI Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., disela Sosialisasi 4 pilar MPR RI (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) yang digelar Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB) di Aula Parisadha Hindu Dharma Provinsi Bali Denpasar Minggu (26/2/2023).

Hadir pula pada kesempatan tersebut narasumber lainnya Ir. Ketut Witarka Yudiata, S.T., M.T (Penajaman UUD 1945 & NKRI), Dr. Dra. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si. (Bhinneka Tunggal Ika). Selain itu nampak dalam kegiatan ini dihadiri Dr. I Made Bandem Dananjaya selaku Wakil Ketua Bidang Ideologi Kesatuan dari unsur PHDI Bali.

Lebih lanjut, Rai Wirajaya memaparkan kegiatan pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila dilakukan untuk memastikan bahwa Pancasila senantiasa hadir pada setiap relung kehidupan ketatanegaraan dan segenap aspek kehidupan masyarakat.

Saat ini Indonesia mengalami tantangan yang luar biasa dalam menyikapi beragam isu terkait ideologi. Diharapkan kegiatan yang digelar oleh organisasi kepemudaan tersebut mampu menyampai pesan-pesan efektif dalam konteks NKRI.

“Penting sekali pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Empat Pilar bagi setiap warga negara di seluruh wilayah tanah air. Ini pondasi dan ideologi bangsa yang harus dilakukan,”tambah politisi asal Desa Peguyangan Denpasar ini.

Pancasila sudah menjadi keyakinan bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan memayungi UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Maka, Empat Pilar Kebangsaan akan menjadi nilai dan kekuatan bangsa yang tak akan terpisahkan oleh gelombang zaman.

BACA JUGA:  Wujudkan Pendidikan Inklusif, PC KMHDI Kendari Gelar Program KMHDI Mengajar

Menurutnya dengan integritas dan komitmen bersama, empat Pilar Kebangsaan tersebut akan semakin kokoh. Hal tersebut juga semakin mewarnai keberlanjutan dan dinamika kebangsaan ke depan. “Empat Pilar Kebangsaan ini harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan agar kita menjadi manusia yang berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan Negara,” tuturnya.

Pihaknyaberharap pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila dilakukan untuk memastikan bahwa Pancasila senantiasa hadir pada setiap relung kehidupan ketatanegaraan dan segenap aspek kehidupan masyarakat, sambung Rai Wirajaya.

Sementara itu Ketua Aliansi Pemuda Hindu Bali Gde Wikan Pradnya Dana, S.T., M.T mengatakan kegiatan kolaborasi sosialisasi 4 pilar ini adalah wujud dharmaning agama dharmaning negara yang kami laksanakan bersama Anggota MPR RI, serta kedepan kita akan berkolaborasi kembali dengan progam-progam yang nyata untuk masyarakat Bali.

Pihaknyaberharap dengan mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, generasi muda di Bali diharapkan dapat memahami dan mengerti esensi dari idelogi bangsa Indonesia.

“Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan keluarga dan lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”pungkas Wikan yang juga merupakan Tokoh Muda di Kota Denpasar tersebut.

Seperti diketahui, Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sebagai lembaga negara sesuai amanat Pasal 5 huruf a dan b, serta pasal 11 huruf c Undang Undang Npmor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, mempunyai tugas memasyarakatkan Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal lka.red

Melek Hindu merupakan situs online yang memiliki misi untuk pengembangan literasi Hindu di Indonesia. Selain menyampaikan beragam informasi atas keberadaan Hindu yang multikultur di Nusantara, melek Hindu memberikan perspektif dan gagasan mengenai Kehinduan yang lebih kontekstual dan dinamis.