UHN SUGRIWA GELAR INARA 2023: BEDAH NASKAH DALAM DINAMIKA MASYARAKAT DAN BUDAYA KONTEMPORER
DENPASAR -UHN SUGRIWA, INARA International Seminar on Brahma Widya 2023 yang bertemakan Manyscript Studies in Dynamics of Society and Contemporary Culture telah terselenggara dengan lancar di Swiss-Bell Resort Watu Jimbar, Sanur, Denpasar, pada Jumat (13/10/2023) dan event bersejarah ini diikuti oleh dua ratus peserta secara luring dari berbagai Akademisi dan Masyarakat luas.
Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof.Dr.Drs.I Made Surada MA, dalam sambutan yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi mengungkapkan bahwa di zaman milenial sebagai Akademisi khususnya Universitas Hindu Negeri UHN IGB Sugriwa Denpasar sangat tepat menggelar Seminar tentang Pernaskahan khususnya melalui Ajaran Agama oleh karenanya Kajian Naskah patut untuk dilestarikan sehingga dengan menghadirkan Para Narasumber yang berkopeten pada bidang ini atas nama lembaga menyampaikan terima kasih atas kesempatannya untuk sharing melalui kegiatan yang luar biasa.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Ida Bagus Subrahmaniam Saitya, SH., S.Ag., M.Fil.H sebagai Ketua Panitia, menyatakan bahwa International Seminar on Brahma Widya 2023 adalah sebuah kegiatan untuk menyongsong UHN menjadi World Class University pada tahun 2033, ditambah juga seminar ini menjelaskan Studi manuskrip berfungsi sebagai jembatan antara tradisi dan modernitas. Selanjutnya International Seminar on Brahma Widya 2023 resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dab Pengembangan Lembaga turut mendapingi Dekan Fakultas Brahma Widya dan Ketua Panitia yang ditandai dengan pemukulan kulkul.
Menghadirkan Para Narasumber yang mumpuni, pertama Ni Wayan Pasek Ariati,Ph.D., dari SIT Study Abroud, USA, yang membawakan materi tentang “The Transformation of an Indic Goddess”, yang berfokus pada transformasi Dewi Durgha di India, Jawa, dan Bali. Kedua Dr. Abimardha Kurniawan, S.Hum. M.A., dari Universitas Airlangga, membawakan materi mengenai “A Reflection on The Merapi-Merbabu Manuscripts” membahas mengenai peninggalan manuskrip di Merapi-Merbabu dan juga hubungannya dengan manuskrip yang ada di Bali. Ketiga, Salfia Rahmawati, S.Hum., M.A., dari Universitas Indonesia membawakan materi tentang “Manuscript as a Living Tradition”, membahas tentang tradisi dalam pelestarian naskah yang ada di Indonesia. Keempat, Naveen Meghwal, dari Swami Vivekananda Culture Center membahas menganiai “Manuscript in Sanskerta”, yang mengulas manuskrip Hindu berbahasa Sanskerta dan juga beberapa manuskrip Buddha.
Usainya presentasi oleh narasumber utama kemudian dilanjutkan sesi panel oleh narasumber pendamping yang terpilih dalam proses seleksi artikel berjumlah 29 narasumber yang berasal dari UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Institut Seni Indonesia Bali, Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, dan peneliti independen.