Masuk ke Pelosok, APHB Tabanan Edukasi dan Sosialisasikan Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini
Tabanan, PK Aliansi Pemuda Hindu Bali Kabupaten Tabanan kembali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Tabanan. Kali ini APHB Kab. Tabanan fokus pada sosialisasi dan edukasi Pranikah dan Pencegahan Stunting kepada masyarakat Hindu di Desa Batungsel Kecamatan Pupuan.
Kegiatan ini memang dilaksanakan sebagai bentuk dukungan PK APHB Kab. Tabanan terhadap pemerintah pusat maupun daerah untuk ikut meningkatkan kualitas diri para anak-anak muda sebelum menapaki hidup berumah tangga serta mendukung pemerintah dalam hal menurunkan angka stunting di Provinsi Bali.
Kegiatan yang berlokasi di objek wisata Kampung Kopi Camp Pupuan ini disambut antusias oleh seluruh peserta. Hal ini dibuktikan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan maupun curhatan kepada narasumber yang memberikan materi. Pertanyaan dan curhatan peserta cenderung mengenai kendala-kendala dalam hal kontrol pergaulan bebas anak muda dalam dunia nyata maupun di media sosial yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini ungkap I Putu Heri Dianandika, M. Pd selaku Ketua PK APHB Kabupaten Tabanan.
Menurut I Putu Heri Dianandika melalui pendidikan pranikah akan membekali pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bagi pasangan calon pengantin atau remaja usia pranikah, sehingga memiliki kesiapan dan kematangan yang memadai. Terutama kesiapan, fisik, biologis, spiritual maupun kecerdasan emosional.
Tidak hanya itu, membekali diri dengan ilmu pengetahuan merupakan hal yang penting. Tidak hanya pengetahuan umum, namun yang utama adalah pendidikan agama Hindu. “Bekal itu nantinya akan direalisasikan ketika sudah menjadi orang tua, harus membimbing putra-putrinya menjadi anak yang berbudi pekerti luhur sesuai tuntunan agama Hindu, sebagaimana yang yang ditegaskan dalam Weda bahwa hidup berumah tangga adalah bagian dari tahap kehidupan untuk mencapai kebahagiaan abadi dengan Tuhan” tegasnya.
Selain anak muda, PK APHB Kabupaten Tabanan juga mengundang sebagian ibu yang sedang hamil dan ibu yang memiliki anak balita. Hal ini untuk menguatkan peserta dari kalangan ibu-ibu untuk benar-benar menjaga kandungan dan anak-anaknya agar terhindar dari stunting. Untuk menghindari stunting, prilaku dasar yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan dan kesehatan. Di dalam ajaran Hindu hal ini disebut dengan Saucam.
Prilaku hidup bersih dan sehat juga harus meliputi kegiatan-kegiatan berkeagamaan, seperti menghaturkan persembahan makanan, buah-buahan,minuman yang bersih, sehat dan segar. Sehingga makanan yang kita konsumsi pasca dihaturkan kepada Tuhan juga bersifat satwika. Makanan satwika akan membatu menjaga janin maupun anak-anak balita mendapatkan gizi yang baik.
Di akhir acara kegiatan sosialisasi dan edukasi pranikah dan pencegahan stunting juga dibagikan buku-buku bacaan agama Hindu untuk menambah wawasan seluruh peserta dan juga keluarga di rumah masing-masing terhadap nilai-nilai agama Hindu dalam hal kesehatan dan aktivitas beragama Hindu. Tutup Heri.