Berita Hindu Nusantara

Ribuan Umat Hindu Tampilkan Pesona Budaya Hindu Bali Dalam Festival Budaya II PHDI Konawe Selatan

Festival Budaya merupakan salah-satu program Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Konawe Selatan dalam upaya melestarikan budaya dan merajut keharmonisan serta membangun spirit persatuan umat Hindu yang berada di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan Festival Budaya yang diprakarsai oleh PHDI Konawe Selatan pertama kali digelar pada tahun 2018, Namun akibat dampak Pandemi Covid-19, gelaran budaya tahunan ini tidak memungkinkan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

Pasca pandemi, ditahun ini akhirnya Festival Budaya kembali digelar. Seluruh kegiatan dilaksanakan di Alun-Alun Pemda Kabupaten Konawe Selatan.

Festival Budaya II mengangkat tema “Bersama Melestarikan Budaya Sebagai Warisan Lintas Generasi Dalam Rangka Memperkokoh Keberagaman di Kabupaten Konawe Selatan”

Ketua Panitia Wayan Suliadnya menyampaikan, kegiatan ini konsisten dilakukan sebagai upaya Parisada selaku majelis melestarikan budaya ditanah transmigrasi, dan yang terpenting adalah melalui kegiatan ini semangat persatuan ditengah keberagaman semakin tumbuh.

“Total Peserta 1.963, jumlah ini terdiri dari berbagai item kegiatan. Kami harap antusias masyarakat semakin meningkat setiap tahunnya, dan Parisada tetap konsisten melanjutkan kegiatan ini”, tegasnya.

Festival Budaya menampilkan keunikan kultur budaya Bali seperti Lomba Baleganjur, Lomba Gebogan, Tari Kolosal dan Lomba Fashion Show busana adat Bali.

Hadir Bupati Konawe Selatan, Wakil Bupati Konawe Selatan, Sekretaris Daerah Konawe Selatan, 3 Kepala Dinas umat Hindu, FKUB, Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara, Pembimas Hindu Sulawesi Tenggara serta beberapa pejabat Konawe Selatan.

Bupati Konawe Selatan, H Surunuddin Dangga Membuka Acara Festival Budaya II PHDI Konawe Selatan

Pembimas Hindu I Komang Sukayasa, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Festival Budaya ini, “Sangat bagus guna meningkatkan dan membangkitkan kembali rasa cinta generasi muda terhadap budayanya. Apalagi kegiatan ini dilaksanakan pada bulan kemerdekaan. Tentu menjadi momentum perayaan kemerdekaan RI ke-78, guna menyelaraskan dharma agama dan dharma Negara bagi umat Hindu di Konawe Selatan”

BACA JUGA:  SAH! Sultra Miliki 8 Pasraman Formal Tingkat PWP

Harapan Pembimas Hindu Sulawesi Tenggara selaras dengan penyampaian Ketua PHDI Konawe Selatan, Gusti Adi Suantara,

Kedepan kami berharap Festival Budaya PHDI Konawe Selatan bisa memasukan budaya lokal, sehingga spirit membangun persatuan ditengah keragaman benar-benar terwujud di Konawe Selatan.

Ketua PHDI Sultra, Prof. Dr. Eng. I Nyoman Sudiana, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada kepada umat Hindu dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024

“Menjelang pesta demokrasi 2024, umat Hindu Konawe Selatan agar semakin dewasa dan bijaksana dalam pilihan, umat Hindu harus berada digaris terdepan dalam menjaga kedamaian, persatuan dan kerukunan di Konawe Selatan. Sebagai masyarakat kita wajib membantu Bapak Bupati menjaga kerukunan”, ujarnya.

Festival Budaya II dibuka secara resmi oleh Bupati Konawe Selatan, H. Surunudin Dangga. Bupati Konawe Selatan menyampaikan bahwa Konawe Selatan adalah miniatur Indonesia. Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan menyambut baik festival ini, karena festival ini adalah ajang silahturahmi.

Saya titipkan harapan agar kita semua selalu menjaga persatuan dan kesatuan kita. Apa manfaat pembangunan kalau kita tidak nyaman dan rukun. Saya selalu berpesan kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kesatuan dan persatuan ini.

Redaksi MH 1
Author: Redaksi MH 1

Melek Hindu merupakan situs online yang memiliki misi untuk pengembangan literasi Hindu di Indonesia. Selain menyampaikan beragam informasi atas keberadaan Hindu yang multikultur di Nusantara, melek Hindu memberikan perspektif dan gagasan mengenai Kehinduan yang lebih kontekstual dan dinamis.

Melek Hindu merupakan situs online yang memiliki misi untuk pengembangan literasi Hindu di Indonesia. Selain menyampaikan beragam informasi atas keberadaan Hindu yang multikultur di Nusantara, melek Hindu memberikan perspektif dan gagasan mengenai Kehinduan yang lebih kontekstual dan dinamis.