Setelah berhasil menyelesaikan pembangunan Pratama Widya Pasraman (PWP) melalui bantuan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan kerja sama masyarakat Hindu di Desa Lalosingi Sulawesi Tenggara. Kini Yayasan Saraswati Ekasari kembali melanjutkan pembangunan gedung Pratama Widya Pasraman (PWP) Bhuana Sastra. Pembangunan juga meliputi Ruang Kelas Baru yang disiapkan untuk Adi Widya Pasraman (AWP) yaitu jenjang pendidikan pada Sekolah Dasar.
Ketua Yayasan Saraswati Putu Arya Dharma menjelaskan pembangunan ruang kelas baru ditahun ini menurutnya merupakan optimalisasi dari bantuan dari Dirjen Bimas Hindu untuk menyiapkan fasilitas yang nyaman bagi peserta didik.
“Bantuan dari Dirjen ini merupakan stimulus sehingga dalam pengerjaan di lapangan kami masih mengutamakan spirit gotong royong agar bantuan yang kami peroleh mendapat hasil yang maksimal,”kata Dharma kepada redaksi melekhindu.com, Minggu ( 9/7/2023).
Keberlanjutan pembangunan ini merupakan wujud nyata keseriusan, semangat dan kesadaran masyarakat dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia Hindu sejak dini. Pendidikan keagamaan menjadi nilai tambah peserta didik sehingga generasi kedepan memiliki wawasan dan dasar keyakinan yang kuat.
Lebih jauh, papar Dharma pihaknya menilai berlanjutnya pembangunan sekolah formal berbasis keagamaan Hindu dari jenjang PAUD menuju Sekolah Dasar merupakan bentuk kemajuan dan kebangkitan Hindu di Nusantara.
Pembangunan sekolah Hindu ini tentu bukanlah upaya membatasi diri dengan agama lain. Sebaliknya justru keberadaan sekolah dengan nilai tambah keagamaan Hindu merupakan upaya menghindari berbagai perselisihan agama akibat minimnya pengetahuan seperti yang terjadi belakangan ini.
Terlebih saat ini Sulawesi Tenggara telah memiliki perguruan Tinggi Hindu, pihak Yayasan Saraswati merasa penting membangun pendidikan Hindu pada jenjang dibawahnya. Bahkan umat setempat memiliki cita-cita di masa depan bisa mendirikan Adi Widya Pasraman(Sekolah Dasar), Madyama Widya Pasraman (SMP) dan Utama Widya Pasraman (SMA).
“Jika ini berhasil kita wujudkan tentunya sebagai umat Hindu kita akan memiliki generasi yang memiliki wawasan keagamaan yang utuh dan menjadi pondasi generasi muda menghadapi segala tantangan diera globalisasi,”kata Dharma optimis.
Dukungan Dirjen Bimas Hindu dan spirit gotong royong umat Hindu di Desa Lalosingi, Sulawesi Tenggara menambah keyakinan bahwa kedepan cita-cita membangun pendidikan formal keagamaan akan dapat tercapai dengan maksimal.
Tantangan dalam membangun SDM melalui pendidikan tentu sangatlah banyak, karena buah dari hasil pendidikan tidak dapat dinikmati secara instan. Namun kesadaran masyarakan menjadikan tantangan ini sebagai proses perjalan yang harus dilewati dan yakini bahwa hanya melalui jalur pendidikan kita dapat merubah kehidupan generasi Hindu kedepan.[R]