Semarak jelang Nyepi Tahun Baru Saka 1945 umat Hindu di berbagai daerah kembali meramaikan dengan pengarakan Ogoh-ogoh . Para kreator Ogoh-ogoh menunjukkan kreativitas di tengah keterbatasan. Mereka mencoba menunjukkan totalitas dalam berseni dengan sentuhan nilai-nilai Hindu dan kearifan lokal bercorak kedaerahan masing-masing.
Hal itu pula yang sepertinya dilakukan Warga Denpasar menunjukkan identitas kebudayaan dalam momentum Tawur Agung Kasanga (Pangrupukan) jelang Nyepi tahun 2023. Kreativitas para kretaor Ogoh-ogoh bahkan difasilitasi dalam ajang Kasanga Festival yang berlangsung di Kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar.
Kegiatan digelar dengan konsep kolaborasi ala Pasikian Yowana Kota Denpasar dengan komunitas Sing Main-Main, serta didukung penuh oleh Pemkot Denpasar dengan harapan mampu menjadi wahana kreatifitas tanpa batas Yowana Denpasar di bidang seni Ogoh-ogoh.
Ketua Panitia kegiatan I Gede Deddy Dwiviana, S.H menjelaskan kegiatan Kasanga Festival ini wadah berkreasi pemuda Denpasar dalam menyambut hari suci nyepi. Festifal Ogoh-ogoh ini memamerkan sebanyak 12 ogoh-ogoh berukuran besar dan 33 ogoh-ogoh berukuran mini.
Di dalam arena Kesanga Festival, turut dipamerkan 12 karya terbaik STT se-Kota Denpasar yang berasal dari 4 Kecamatan. Nantinya, 12 ogoh-ogoh ini akan di paradekan di Kawasan Patung Catur Muka Denpasar pada Sabtu (18/3) atau hari kedua pelaksanaan Kasanga Festival.
Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, AA Made Angga Hartayana, S.Pd., S.H saat diwawancarai menjelaskan, Kesanga Festival yang tetap berpedoman pada spirit Vasudhaiva Kutumbakam ini mempertemukan beragam bidang, mulai dari Ogoh-ogoh STT, Ogoh-Ogoh Mini, Ogoh-Ogoh TK/PAUD, Sketsa Ogoh-Ogoh, UMKM, Kerajinan, Kriya, Clothing, Merchandise, serta Kuliner.
“Kami berharap Kasanga Festival ini dapat menguatkan seni budaya Bali yang dikolaborasikan dengan teknologi. Kesanga Fest bukan menjadi sebuah program rutinitas, namun bisa ditetapkan menjadi program prioritas pemerintah kota Denpasar untuk mewadahi kreativitas kesenian anak muda,” ujarnya.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengaku bangga lantaran dengan sinergitas ini dapat melaksanakan Kasanga Festival. Tentunya hal ini dapat menjadi dasar dan tolak ukur pengembangan kretifitas, dalam usaha memperkuat budaya Bali. Kasanga Festival merupakan wahana dan ajang kreatifitas tanpa batas Yowana Kota Denpasar yang bernafaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan ruang bagi para kreator ogoh-ogoh di Kota Denpasar mempunyai ruang berkompetisi yang produktif dengan berpedoman pada konsep Satyam Siwam Sundharam (Etika, Logika Dan Estetika),” ujarnya.
Lebih jauh pelaksanaan festival ini juga dapat menjadi sarana penggalakkan UMKM dan pemulihan ekonomi guna menunjang pembangunan daerah untuk mewujudkan Denpasar Smart Orange Economy.
“Mudah-mudahan dengan pelaksanaan Kasanga Festival ini, bisa menjadi tuntunan membuat ketentraman, sebagai sarana meningkatkan aktifitas dan kreatifitas, Guna, Gina, Pragina dan Guna Kaya,” imbuhnya. eka